Rilis Inflasi Bulan Pebruari, Polisi Tegaskan Tetap Pantau Harga Komoditi Sembako
“Badan Pusat Statistik
(BPS) Kota Probolinggo mencatat terjadi inflasi di bulan pebruari sebesar 0,05
%, terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks 5
kelompok pengeluaran,” ujar Kepala BPS Kota Probolinggo Heri Sulistio,
dalam rilis Suara Inflasi di Radio Suara Kota FM, Senin (15/3/21).
Kelompok pengeluaran tersebut meliputi kelompok makanan,
minuman sebesar 0,66 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan
pemeliharaan rutin rumah tangga
sebesar 0,59 persen, kelompok
pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen, kelompok Transportasi sebesar 0,08
persen, kelompok kesehatan sebesar 0,07
persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,02
persen.
“1 kelompok pengeluaran yang
mengalami penurunan harga, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,17 persen,
perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,16 persen. Sedangkan indeks 2
kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan yaitu: kelompok pendidikan dan
kelompok rekreasi, olah raga dan budaya”, tambahnya.
Rilis inflasi bulan
Pebruari tersebut dihadiri oleh Hery Sulistyo (Kepala BPS), Dra. Heri
Astuti (Kabag Perekonomian dan
Pembangunan), Iptu Slamet Sudarno (Kanit Riksa II Sat Reskrim Polres
Probolinggo Kota), Noer Aly(DKUPP), Suryanto (Dinas Pangan) Mardiharti (Dinkes),
Purwantoro (Dinas Perhubungan), Wilya (Bulog) dan Siti Romlah (Dinas
Pendidikan).
Noer Aly selaku Kepala Dinas
DKUPP menjelaskan bahwa harga Bahan Pokok bulan Pebruari 2021 yang mengalami
kenaikan harga utamanya cabai merah disebabkan pengambilan dari luar kota dan
cuaca serta pandemi Covid 19 diantaranya Cabe merah keriting dari RP. 80.000
/kg menjadi Rp.108.000/kg.
Mudiharti dari Dinkes menjelaskan
di masa pendemi Covid 19 banyak permintaan obat obatan, masker,Disinfektan, hand
sanitizer dan vitamin. Dinkes dalam upaya untuk menekan laju inflasi di Kota Probolinggo
terutama di sektor kesehatan sudah melakukan berbagai upaya yaitu melaksanakan
pemantauan dan pengendalian penggunaan penulisan obat generik utamanya di
fasyankes pemerintah dengan mengunakan format pelaporan obat generik yang
dilaporkan setiap bulannya.
“Memberikan sosialisasi
kepada masyarakat pentingnya sehat yaitu lebih mengutamakan tindakan pencegahan
dari pada pengobatan. Memasyarakatkan kegiatan germas (gerakan hidup sehat)
yang dilaksanakan oleh Puskesmas masing masing”, jelasnya.
Wilya perwakilan Bulog menambahkan
Pengaruh bantuan sosial dikota probolinggo membuat stock Bulog semakin aman
karena tidak ada pembelian dengan partai besar.
“ Pantauan Bulog pada bulan
Pebruari masih tidak ada kenaikan, harga sama seperti 3 bulan yang lalu yaitu Harga
beras Medium Rp. 8.500 sampai Rp. 9.000. Stock 9.500 ton sesuai perhitungan
aman sampai bulan April 2021” jelasnya.
Iptu Slamet Sudarno, Kanit
Riksa II Sat Reskrim Polres Probolinggo Kota saat menyampaikan konferensi pers,
menjelaskan bahwa Kepolisian tetap memantau harga komoditi sembako di Wilayah
hukum Polres Probolinggo Kota.
“ Agar mewaspadai harga
sembako yang sudah mengalami peningkatan serta laporkan kepada Team TPID kota
Probolinggo apabila ada penimbunan sembako”, tandasnya.
Post a Comment