Header Ads

Dialog Lintas Agama, Kapolres Probolinggo Kota Didaulat Jadi Narasumber

 

Probolinggo - Kerukunan menjadi hal yang sangat penting dengan berbagai kemajemukan. Pemeliharaan kerukunan umat beragama merupakan upaya bersama umat beragama maupun pemerintah atau organisasi dibidang pelayanan, pengaturan, dan pemberdayaan umat beragama. 


Hal tersebut yang melandasi Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo memfasilitasi dialog lintas agama dengan tema "Moderasi Beragama Untuk Kebersamaan Umat di Kota Probolinggo".


Dialog menghadirkan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Raden Muhamad Jauhari di daulat menjadi Narasumber bersama Wakil Ketua Forum Kerukunan Antar Ummat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Timur, KH Syafrudin Syarif, Senin (29/3/2021), Hall dan Resto Orine, di jalan Ahmad Yani Kota Probolinggo.


Hadir dalam dialog Asisten Pemerintah Setda Kota Probolinggo Gogol Sudjarwo, Ketua FKUB Kota Probolinggo, Dr.H. Ali Muhtar, Ketua PCNU Masrur, Ketua PD Muhammadiyah, H. Masfuk, perwakilan Al Irsyad, perwakilan agama Kristen, Katolik, Hindhu dan Budha.


Kapolres AKBP Jauhari mengatakan, Polres Probolinggo Kota secara terus menerus rutin melakukan dialog bersama Kementerian Agama, FKUB, dan tokoh lintas agama yang ada di Kota Probolinggo untuk menjaga bagaimana saling bekerjasama, bahu membahu dan bertoleransi dalam menyikapi kejadian aksi terorisme di Makassar.


"Kita semua mengutuk keras pelaku terorisme seperti yang terjadi di Makasar. Kita sepakat tidak ada agama satupun yang menyuruh, memperbolehkan atau melakukan kekerasan terhadap sesama,"tegas AKBP RM Jauhari.


Oleh karena itu, kata Jauhari,  sampai detik ini situasi dan kondosi di Kota Probolinggo, aman terkendali. Sebab, para tokoh lintas agama dan umatnya rukun bertoleransi.


"Tentunya sudah menjadi tugas pihak kepolisian untuk menjaga keamanan. Kami menjamin kepastian bahwa masyarakat di Kota Probolinggo, wajib nyaman dan melakukan aktivitas beragama,"ucap Kapolres.


Meski demikian, lanjut Kapolres,  sesuai dengan aturan yang ada Polres Probolinggo Kota hingga  jajaran Polsek, melalui  Bhabinkamtibmas bekerjasama dengan tiga pilar tetap solid dan sinergis.


"Kami tetap melakukan pemetaan maupun pendataan terhadap kelompok-kelompok yang sekiranya menjadi potensi dalam melakukan tindakan-tindakan terorisme maupun aksi-aksi yang lainnya. Kita waspada dan tetap melakukan pendataan dan pemetaan deteksi dini"tutur Jauhari.


Dikesempatan terpisah, Kepala Kemenag Kota Probolinggo, Mufi Imron Rosadi menjelaskan, bahwa Kemenag sendiri terkait dengan kelompok-kelompok yang mungkin juga radikal akan tetap mengantisipasinya melalui moderasi.


"Alhamdulillah Kementerian Agama RI telah menjadikan program prioritas moderasi beragama  menjadi satu kebijakan dalam rangka menciptakan kerukunan umat beragama. Semoga tercipta moderasi dari semua unsur beragama,"tuturnya.


Menurutnya, upaya itu akan digabungkan terus menuju masyarakat yang rukun sehingga antar umat beragama bisa semakin bersatu dan tidak sampai terprovokasi atau pemahaman- pemahaman keliru hingga menyebabkan kerukunan menjadi terganggu.


"Kami sudah mengambil langkah dengan membentuk tim moderasi beragama, dan juga memerintahkan kepada kementerian agama di sekolah jenjang baik kepada Kanwil Kementerian Agama ataupun di tingkat kecamatan melalui KUA, para penyuluh agama,"terang Mufi Imron.


Meski demikian, Mufi Imron menjanjikan moderasi beragama akan terus digaungkan bagaimana semakin menyebar kepada masyarakat sehingga semakin merasa puas, memposisikan di tengah-tengah, dan tidak ikut ekstrim.


"Jadi moderasi beragama itu bukan moderasi terhadap agamanya karena agama sudah moderat. Cara beragama ini yang perlu motivasi agar tidak sampai orang itu keliru dalam memahaminya,"pungkasnya.

No comments