Header Ads

Gelar FGD Dengan Ormas Dan Tomas, Ini Yang Disampaikan Wakapolres Probolinggo Kota

 


Dalam rangka Harkamtibmas dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota, Jajaran Polres Probolinggo Kota menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Polres Probolinggo Kota dengan Ormas dan Tokoh Masyarakat, Sabtu (28/12/2020) pagi. Bertempat di ruang Serbaguna polres, kegiatan ini dihadiri Edy Trisula, SH (Kabid Kesbangpol Kota Probolinggo), Wiwit Indrawati, SKM (Kasi Prokes dan Penmas Dinkes Kota probolinggo), Ketua dan Relawan Kampung Tangguh Semeru (KTS) serta Perwakilan Ormas dan Tokoh Masyarakat Kota Probolinggo.

 

“Terimakasih atas kehadiran tamu undangan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini, semoga Allah selalu melindungi kita semua  dan kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf dari Bapak Kapolres Probolinggo Kota tidak bisa mengikuti kegiatan di karenakan ada kegiatan bersama dengan Forkopimda.”  Ucap Wakapolres Kompol Teguh Santoso S.E.

 

Wakapolres juga mengharapkan dengan adanya kegiatan ini kami berharap kepada undangan yang hadir agar selalu mengedukasi seluruh masyarakat, komunitas-komunitas sehingga bisa menjadikan teladan. Wakapolres juga menyampaikan  bagaimana pentingnya untuk menjaga kesehatan wajib memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, jangan berkerumun jangan melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengundang masa di sosialisasikan sebanyak-banyaknya mulai dari lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat.

 

“Menghadapi tahun baru,  Jajaran Polres dan pemerintah kota akan membatasi kegiatan-kegiatan yang sifatnya bisa mengundang kerumunan, pembatasan/ penutupan tempat wisata, menghimbau Restoran dan tempat makan untuk tidak melayani pembeli yang makan di tempat, semata-mata untuk menghindari maupun penyebaran Covid-19.” Tambah Wakapolres.

 

Edy Trisula, SH Kabid Kesbangpol Kota Probolinggo dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa radikalisme berbeda dengan terorisme,  terorisme menjadi salah satu jenis tindakan radikalisme yakni menggunakan kekerasan dan anarkis. Tidak semua radikalisme dan terorisme berdalih agama, Radikalisme juga sesungguhnya bukan hanya monopoli basis paham keagamaan tetapi juga berlaku bagi semua gerakan ideologis yang dilakukan dengan cara fanatik dan revolusioner.

 

“Banyak faktor yang bisa membuat paham radikalisma tumbuh, diantaranya faktor domestik, faktor internasional dan faltor kultural.” Terang Edy Trisula.

Dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Polres Probolinggo Kota dengan Ormas dan Tokoh Masyarakat para undangan telah melaksanakan protokol kesehatan menggunakan Handsanitizer sebelum memasuki Gedung Serbaguna Polres Probolinggo Kota dan menggunakan masker serta phisical distancing/menjaga jarak antar undangan.

No comments