Header Ads

Gelar Forum Grup Discussion, Ini Yang Disampaikan Kapolres Probolinggo Kota Pada Perwakilan KTS Se-Kota Probolinggo


Anggota kampung tangguh se-Kota Probolinggo diminta memperketat beberapa protokol kesehatan, selama libur panjang. Ini untuk mencegah penyebaran COVID-19. Hal tersebut diungkapkan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya S.I.K, S.H M.H dalam kegiatan Forum Grup Discussion di Di Gedung CU Mandiri Jalan dr Saleh Kota Probolinggo.

 

Dalam kegiatan ini, Polres Probolinggo Kota mengumpulkan 35 anggota Kampung Tangguh Semeru, dan beberapa tokoh agama. Dalam acara tersebut, Polres Probolinggo Kota juga mendatangkan nara sumber tenaga kesehatan setempat.

 

Kegiatan ini bertujuan untuk kembali mengasah para relawan tentang bahaya COVID-19. Tentang bagaimana cara menghindari, hingga penanganan kepada pasien COVID-19 dan keluarga pasien.

 

Selain relawan Kampung Tangguh Semeru, peran dari tokoh agama juga dinilai penting. Di Kota Probolinggo, sampai sejauh ini banyak pesantren yang tidak menggelar acara keagamaan secara besar-besaran.

 

Menurut AKBP Ambariyadi Wijaya, Kapolres Probolinggo Kota, saat ini pihaknya terus menggalakkan kampanye 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Peran masyarakat paling utama dalam memutus mata rantai COVID-19.

 

"Kita terus galakkan kampanye 3 M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Agar peran masyarakat lebih aktif untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Agar terus memberlakukan protokol kesehatan," jelas AKBP Ambariyadi saat dikonfirmasi, Rabu (28/10/2020).

 

"Di saat libur long weekend kita perlu waspada. Karena banyaknya pemudik yang datang dari luar kota, dan bisa membawa virus. Dan bisa menyebarkan COVID-19. Kita perlu mengantisipasi dengan memberlakukan protokol kesehatan, dan juga gencar melakukan razia yustisi, antisipasi penyebarannya," pungkas Ambariyadi.

 

Kota Probolinggo, selain mempunyai kampung tangguh, juga mempunyai ponpes tangguh. Sehingga Kota Mangga ini masuk zona oranye.

 

Sementara itu, Mustakim salah satu relawan KTS Wirosecang, Kelurahan Borang, Kecamatan Mayanngan Kota Probolinggo mengatakan, dengan dibentuknya KTS membuat warga/masyarakat sekitar pemikiran dan pola hidupnya berubah.

 

Pemikiran dan pola hidup warga/masyarakat sekarang lebih memperhatikan aspek kebersihan dan patuh menerapkan protokol kesehatan dalam beraktifitas sehari-hari.

 

“Dengan adanya KTS ini membuat pemikiran dan pola hidup masyarakat/warga lebih memperhatikan pola hidup yang bersih, sehat dan taat protokol kesehatan dalam beraktifitas rutin sehari-hari,” terangnya.

No comments