Header Ads

Pertama Sejak Pandemi, Polres Probolinggo Kota Pastikan Peringatan Waisak di Klenteng Tri Dharma Berjalan Aman dan Khidmat


 Pasca pandemi covid-19 dan musibah kebakaran, perayaan Waisak tahun ini di Klenteng Tri Dharma Kota Probolinggo, berlangsung meriah. Untuk pertama kalinya dalam 3 tahun terakhir, perayaan Waisak digelar secara utuh. Jajaran Polres Probolinggo Kota turun langsung melakukan sterilisasi menggunakan anjing K-9 dan personil pengamanan agar perayaan waisak berjalan dengan khidmat dan aman, senin (16/05/22).


Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa’bani, S.H., S.I.K. menerangkan pentingnya pengamanan ibadah waisak sebagai bentuk kehadiran negara pada setiap kegiatan kemasyarakatan yang membutuhkan pengamanan Kepolisian.


“ Perayaan Waisak di Kota Probolinggo ini dilaksanakan di Klenteng Tri Dharma dengan dihadiri sekitar 70 orang umat Buddha. Merupakan tugas kami untuk memastikan bahwa perayaan ini berjalan dengan khidmat dan aman. Personil dari Polres Probolinggo Kota dan unit K-9 kami terjunkan untuk melaksanakan pengamanan dan sterilisasi.“ jelasnya.


Dalam Hari Raya Waisak ini, umat Budha memang fokus menjalankan ibadah. Rangkaian ibadahnya mulai dari penupaan atau persembahan, seperti bunga dan buah, kemudian bermeditasi saat tepat waktu Waisak yakni pukul 11.13.46 WIB. Lalu yang terakhir ada pemandian rupang bayi Budha.


Menurut Ketua II Klenteng Sumbernaga Erfan Sudjianto, ritual ini pertama kali diadakan di klentengnya.  Pemandian rupang bayi Budha ini diyakini sebagai simbol membersihkan diri dari tiga kekotoran batin. Dengan memandikan patung itu, berarti umat Budha yang sudah memandikan akan dijauhi tiga kekotoran batin, yakni ada loba sebagai istilah dari keserakahan, dosa atau kebencian dan moha yakni ketidaktahuan.


“Ada tiga kekotoran batin di dalam tubuh, dengan memandikan rupang bayi Budha, mereka akan suci kembali,” terangnya.


Erfan juga menerangkan, dalam Hari Raya Waisak ini, ada sesi mendoakan untuk negara Indonesia. Terutama agar lebih sejahtera dan sentosa. Ia juga mendoakan antar pemeluk agama, supaya tetap terjalin dengan kerukunan.


"Kami berharap, dalam perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Kota Probolinggo kali ini, bisa mendatangkan kedamaian, ketenangan, keamanan dan kebahagiaan bagi setiap umat," tandasnya.


Seperti diketahui, Klenteng Sumbernaga, Kota Probolinggo digunakan tiga penganut agama beribadah yakni, umat Buddha, Konghuchu, dan Tao. Peribadatan sempat terganggu karena klenteng tersebut sempat terbakar habis pada 2019 silam, kemudian dibangun kembali.


Klenteng di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan merupakan bangunan cagar budaya yang berusia lebih dari 150 tahun. Klenteng ini berdiri sejak tahun 1865. Ada tiga bangunan berbentuk huruf U di di dalamnya. Bangunan di tengah merupakan bangunan induk yang berisi arca Dewa Kong Con Tan Hu Cin Jin atau dewa tuan rumah Klenteng Tri Dharma Sumbernaga.

No comments