Komplotan Begal Truk dan Hewan Ternak Diringkus Polisi, Truk dan Kerbau Jadi Barang Buktinya
Modus penjahat dalam melakukan aksinya semakin unik
dan menarik serta penuh intrik. Di masa pandemi Covid-19 ini, komplotan bajing
loncat dan begal truk bersenjata tajam yang biasa beroperasi lintas kota
digulung Satuan Reserse dan Kriminal Polres Probolinggo Kota, senin (11/5/2020)
malam. Komplotan ini spesialis menyasar sopir truk yang sedang lewat di lokasi
yang menjadi sasaran. Selain itu, ada modus baru yaitu memancing korban yang
menjual hewan ternak secara online mengingat pasar tradisional hewan sudah ditutup
sementara akibat covid-19.
Polisi menangkap 7 tersangka, yakni Nur Ahmadi Setyawan (39) warga Desa Sruni,
Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Ainun Naim (38) warga Desa Tegal Bangsal,
Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Samsul Qomarudin (44), warga Curah
Tulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Eko Febrianto (30), warga Desa
Selodakon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, Qoirudin (40) warga Desa
Tanjung Rejo, Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo, Sugeng (37) warga Desa
Mlawang, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, dan Sapari (35) warga Kabupaten
Pasuruan.
Para tersangka dibekuk di kawasan Jalan Brantas,
Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo saat mencari sasaran.
Didapat info masih ada satu pelaku yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
Kapolres
Probolinggo Kota, AKBP Ambariyadi Wijaya mengatakan, para pelaku menjalankan
modus dengan cara menelpon sopir truk, Bambang (30) warga Malang. Tersangka
melakukan order untuk mengantarkan ternak yang dipesan secara online ke wilayah
Jember. Namun di tengah jalan diminta kembali ke Desa Klakah, Kabupaten
Lumajang. Selanjutnya, pelaku menyuruh lagi sopir truk ke wilayah Kota
Probolinggo.
Supir
truk yang saat itu didampingi pemilik ternak Hasuko (52) dan Agus Wahyudi (25)
anak Hasuko, makin kebingungan dengan permintaan pelaku. Tapi ia tetap saja
melaju sesuai yang diminta.
Sesampainya
di Kota Probolinggo, tepatnya di Jalan Brantas, barulah sopir beserta penjual
ternak online bertemu dengan pemesannya. Ketika hendak turun bertransaksi, yang
ditemui bukan pemesan melainkan komplotan begal berjumlah 7 orang.
“Saya
takut Pak, karena pemesan ternak sebanyak 7 orang. Ada dua orang dari mereka
langsung mengalungkan senjata tajam berupa sebilah pisau dan celurit. Saya
bersama pemilik ternak lari sekuat tenaga untuk mencari bantuan dalam keadaan
sepi ke perkampungan. Beruntung, bantuan pertolongan datang dari warga yang
lagi tadarus di musalla segera melapor ke Polsek Kademangan,” ujar Bambang,
sopir truk yang asli dari Malang.
Selanjutnya,
Polsek Kademangan berkoordinasi dengan Polres Probolinggo Kota untuk
menindaklanjuti dan mengejar para pelaku yang membawa kabur kendaraan truk
beserta dua ternak kerbau menuju lokasi yang sepi di wilayah Tongas Kabupaten
Probolinggo.
“Para
tersangka membawa senjata tajam berupa pisau dan clurit untuk mengambil paksa
truk yang bermuatan ternak. Tak berlangsung lama, komplotan begal truk bisa
ditangkap jajaran Satreskrim Polres Probolinggo Kota,” tutur Ambariyadi Wijaya
yang didampingi Wakapolresta Kompol Teguh Santoso beserta Kasatreskrim, AKP
Heri Sugiono.
Dari
komplotan ini polisi menyita barang bukti truk, 2 ekor ternak kerbau, dan
sebilah pisau. Pihaknya mengapresiasi kinerja jajaran Satreskrim Polres
Probolinggo Kota karena komplotan ini sudah menjadi terget beberapa daerah.
“Ini
yang pertama kali di Probolinggo, komplotan begal truk kita tangkap. Para
tersangka dijerat pasal 365 KUHP, dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara,”
terang Kapolresta.
Kapolres
berpesan kepada seluruh pedagang ternak untuk berhati-hati apabila tidak
mengenal orang yang menghubungi lebih bagus cek and ricek.“Tanya
dulu kepada instansi terkait, seperti kepolisian ataupun aparat desa apabila
ada nama orang yang mau mesan. Kalau sudah akurat bisa dilakukan upaya
transaksi penjualan secara online,” pungkas Ambariyadi Wijaya.
Post a Comment