Kehabisan Ongkos, Nenek Usia 70 Tahun Ini Ingin Pulang
Rabu
pagi, anggota Polsek Sumberasih Bripka Eko melaksanakan aktifias rutin
melakukan giat pengaturan lalu – lintas di SDN Pesisir Kec. Sumberasih seperti
hari – hari biasa. Ketika Bripka Eko hendak melaksanakan kegiatan, apel pagi di
Polres Probolinggo kota, dia melihat seorang ibu yang tergopoh-gopoh,
mondar-mandir dan terlihat seperti sedang mengomel tidak jelas. Bu Ahati (45)
yang juga melihat ibu ibu tidak dikenal tersebut dengan segera menghampiri
Bripka Eko.
'Pak
mentah tolong rapah, sareagi ibu-ibu tua jelen soko nde bere', niser pak polana
tak ngibe pesse pas ngocak molia tar ka blitar". (Pak minta tolong
kejarkan ibu tua, jalan kaki ke barat, katanya mau pulang ke blitar).
Cerita
Bu Ahati, ibu tua tersebut semalam terlihat jalan kaki dengan kondisi letih dan
gemetar. Diberilah tumpangan untuk makan dan shalat subuh oleh Bu Ahati, namun
ketika akan diberi uang dan bekal minum, ternyata ibu tua sudah tidak ada.
Berusaha dikejar Ahati, tapi sudah tidak bisa. Maka kepada Bripka Eko Bu Ahati
meminta tolong untuk dikejarkan dan menitipkan sejumlah uang hasil mengumpulkan
dari tetangga agar diberikan kepada ibu tua tersebut.
Sekilah
cerita Bu Ahati, Bripka Eko bergegas melaju sepeda motornya mencari ibu tua
dimaksud. Menyusuri jalanan pantura desa Pesisir, ibu tua akhirnya rerlihat
berjalan pelan sampai di barat jembatan Desa Lemahkembar. Diperkirakan 5km ibu
tua sudah berjalan.
Dan
benar saja, ketika ditanya oleh Bripka Eko, ibu tua tampak letih dengan tatapan
melas. "Ibu mau kemana, ayo sini saya antar ke terminal Probolinggo"
Dengan
mulut bergetar ibu itu menjawab, "saya mau ke Nguling pak cari uang untuk
pulang, rumah saya di Blitar, saya dari rumah saudara di Lumajang, kehabisan
bekal makanya saya jalan kaki.
"Ibu
itu mengaku bernama Suprapti (70) asal Wlingi Blitar, Saya mengira ibu itu akan mengemis demi dapat
uang untuk pulang, makanya saya bilang ke ibu itu jangan bu, ayo sini saya
antar ke terminal. Tapi ibu itu tidak mau dan justru minta diturunkan di halte
Ketapang saja, malu merepotkan saya katanya kalau antar terlalu jauh ke
terminal. Ya sudah saya boncengkan ibu itu sampai ke halte Ketapang dan saya
antar sampai naik bus jurusan Malang juga saya titipkan sopir supaya dilayani
dengan baik. Demikian dituturkan Bripka Eko.
Sebelum
betul-betul ditinggalkan diatas bus, bahkan ibu tua itu sempat mengucapkan
terimakasih . 'Trimakasih pak sudah diantar, dikasih ongkos".
Menjadi
polisi, bukan sekedar bekerja sesuai apa yang tertulis dalam SOP. Tapi lebih
pada apa yang akan dilakukan ketika melihat orang lain dalam kesusahan, tidak
tertulis 'jlentreh' (gamblang) memang, tapi berbuat untuk kamusiaan harus tetap
dipelihara agar lestari.
Post a Comment